kenapa pelarian???
yups,, karena perjalanan ini terjadi dalam rangka pelarian dari kejaran tesis dan sidang,, whahahahaha (mbangga) (berharap dosen pembimbing gak buka blog ini)
akhir agustus kemarin bertepatan dengan tgl lahirku, alhamdulillah saya bisa seminar hasil, hmm selanjutnya adalah sidang tesis, akan tetapiiiii eh sang tesis belum saya rampungkan, masih belepotan dan akhirnya saya tidak berfikiran untuk maju sidang dalam waktu dekat. Ternyata hal ini bertolak belakang dengan keinginan bapak supervisor yang hendak saya lulus cepat,,, padahal sebelumnya sudah buat rencana traveling ke selatan garut bareng temen kosan pasca seminar. Walhasil saya diberi waktu 1 minggu utnuk menyelesaikan tesis dan rencana perjalanan kami dibatalkan. Seminggu pun berlalu, hahay saya bisa menyelesaikan 4 bab dengan ajaib, tetapiiiii supervisor kedua tak bisa diajak buru2 revisi,, dan bener aja tulisanku ancur bak anak TK baru belajar bikin makalah, belepotan sana sini penuh revisi bertinta merah (secara cuma1 minggu). sehingga di pekan selanjutnya saya pun kabur merealisasikan acara jalan-jalan kita ke garut..... and the story goes....
Akhirnya kita putuskan pergi dengan rencana menyusuri semua pantai yg ada di selatan garut. rute pun kita tentukan. Berdasarkan hasil survey dan browsing kita menemukan beberapa plan perjalanan, dan yang pertama kita tempuh adalah melalui jalur garut dengan rute Bandung-Nagreg-Garut kota- Samarang- Bayongbong-Cikajang-Cikelet-Santolo-Rancabuaya. Kami berangkat dari bandung pukul 5 subuh pake motor (tiga motor dengan 5 personil, perempuan semua lhooo). Rupanya hari itu matahari lagi pengen ngumpet, walhasil cuaca cukup dingin dan mendung. sekitar pukul setengah 8 kita sampai di bayongbong, istirahat dan sarapan. Alhamdulillah bisa menghangatkan badan yang kaku kena angin dan cuaca dingin dengan semangkuk lontong kari hangat. Kemudian kami lanjutkan perjalanan,,, matahari mulai muncul malu-malu sedikit mengahngatkan badan ketika kami sampai di daerah cikelet sekitar pukul 10. Sampai di Pamenungpeuk kita belok kiri menuju pantai pertama yang kami ingin kunjungi, yaitu pantai cijeruk. Dengan semangat 45 kami melaju kencang menuju pantai itu berharap mendapati keindahan pertama pada kunjungan pertama,,,,
Ketika sampai di pantai cijeruk kita mendapati gerbang masuk yang sudah tak diurus, kondisi disanapun sepi. Pas sampai di bibir pantai,,,,,, ziiiiiing
yaaaah kesan pertama cukup mengecewakan, kondisi pantainya cukup membuat mood kami agak turun, mungkin karena kondisi pantai yang biasa aja, yang kami lihat cuma hamparan pasir putih, kurang ada hal menarik lain yang memanjakan mata.
Perjalanan dilanjutkan menuju pantai berikutnya, sebenernya kalo berdasarkan peta wisata, di jalur pantai cijeruk ini ada beberapa pantai lain yg bisa dikunjungi, tapi kami memutuskan langsung menuju arah santolo karena beranggapan kondisi pantai disini gak akan jaug beda.
menjelang tengah hari kami berhenti sholat dan isi bensin sekalin makan siang dengan bekal yang dibawa, maklum la pengiritan :p . setelah selesai sholat dxuhur dan makan siang kami langsung melanjtkan perjalanan menuju pantai santolo. sebenernya ini kali ke tiga saya mengunjungi pantai santolo, tapi kali ini ada yang istimewa karena pada hari itu di santolo ada ikan paus terdampar,, waaaaw kapan lagi coba liat ikan paus di depan mata, tapi sayang sudah mati T_T
selain menyaksikan ikan paus, kami juga menghabiskan waktu cukup lama disantolo. Karena memang konsidi pantainya indah, tapi sayang karena kegiatan pariwisata seringkali menyisakan sampah disana sini, membuat pantai jadi terkesan kotor "peliiis deh para touris jangan buang sampah sembarangan dipantai _(_ _)_ "
setelah berpuas menghabiskan waktu di pantai santolo, kita menuju pantai tetangga "sayang heulang". jaraknya berdekatan sekitar 10 menit sampai dari santolo.Disini lebih sepi, mungkin karena memang disantolo ada paus yang menarik perhatian warga, juga karena memang bukan musim liburan. ini kali pertama saya ke sayang heulang,,,, kondisinya mirip santolo, tetapi karang disini lebih dominan, sekilas saya jadi inget tanah lot di bali,,,,
ketika kita berjalan menyusuri pantai,,, kita mendapati pemandangan tak biasa,,, bukan karena bentuk pantai ato keindahannya, melainkan disana kami mendapari seorang ibu nelayan yang sedang sholat di atas karang. waaaaaaaaaaaaaw,,, amaziiing.... ini lebih indah dari melihat pantai manapun, keindahan keimanan, ketaatan kepada sang pencipta. sang ibu nelayan nampak baru selesai mengerjakan tugasnya,dengan baju masih nampak basah, tapi semua aurat tertutup ibu sholat ashar, ketika itu waktu menunjukkan sekitar pukul 4 sore. Hmm menjadi pelajaran yang sangat berharga sekali, ketika banyak orang berkilah meninggalkan waktu sholat karena gak sempat karena kerjaan, atau misalnya jauh dari mesjid dan alasan2 lainnnya, hal ini tak berlaku bagi sang ibu nelayan,,, Sholat 5 waktu itu wajib, tak perduli apa kondisinya, dengan segala keringana yang Allah berikan, tak pantas kita meninggalkannya walau sekalipun (nampar diri bolak balik, jedotin kepala, istighfar sebanyak-banyaknya), sungguuh Allah menegur kita dengancara yang indah,,, :')
harapan kami ingin menyaksikan matahari tenggelam di pantai ini, namun sayang sampai tiba saatnya matahari mengakhiri siang, warna jingga tak kunjung dapat kami lihat karena kondisi langit yang mendung dan berawan. walhasil kita balik ke penginapan, istirahat mengembalikan tenaga yg terkuras karena perjalanan tadi siang. untuk kembali menyusuri panntai selatan garut selanjutnya besok,,, dengan segala harap ada hal menakjubkan lain yang bisa kami saksikan, hal menakjubkan yang bisa membuat kita tak henti memuji keindahan sang Pencipta....
to be continued...