Saturday, January 22, 2011

BDR_TNP_TMPT_DUDUK

rencana dadakan kami untuk pergi mengunjungi saudari di jakarta menjadi awal kisah kami,,, bada shalat dzuhur cerita-cerita, tercetus pergi ke jakarta jam 2 berangkat dan kami memutuskan anik kereta jam setengah lima. semua terlihat sempurna sesuai harapan, tidak ada yang aneh,, kami senang karena baru pertama ke jakarta naik kereta, view nya cukup memanjakan mata,, subhanallah,, dari jembatan tinggi kita bisa melihat hamparan sawah luas na hijauuu,,, sampailah kami di bekasi dan lanjut naik angkot gede (baru nemu apa namanya ya?) K01 menuju gempol, cakung jakarta timur,, setengah jam kemudian kita sampai di rumah tujuan,,

keesokan harinya kami memutuskan pulang dengan kereta yang sama dengan jam yang sama,,, sempat tersesat sedikit, salah turun angkot, dikirain dah sampai stasiun bekasi, eh taunya stasiun kranji,, padahal waktu dah mepet banget,,,,

walhasil sampai di statiun bekasi jam setengah lima kurang dikit, kami langsung lari menuju loket dengan harapan kereta bandung belum dateng dan masih ada tiket,, eh tiket bisnis jam setengah lima habis, kereta baru ada jam 6 n jam 8, kita pilih yang jam 6 saja,, tapi taukah kau saudara-saudara,,, keluarlah kata-kata pahit dari mbak penjaga loket,,'wah karcis yang buat jam 6 tinggal yang berdiri, tanpa tempat duduk" ziiiiing....
sontak pikiranku kembali ke beberapa bulan yang lalu,, ketika perjalanan kebumen-bandung dengan nasib membawa karcis berdiri tanpa tempat duduk,,,, (lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii)

tapi dengan sangat berat hati kami akhirnya beli itu tiket yang tidak manusiawi dengan harga sama dengan tiket ada tempat duduknya,,,, (kok bisa ya harganya sampe sama)

yang jadi pertanyaanku adalah,,,,
1. yang namanya berdiri ya ngapain juga di tempat duduk,, ngapain juuga itu tiket ditulis,, BDR,_TNP_TMPT_DUDUK
2. perjalanan jauh berjam-jam, sampai setengah hari, kok bisa ya ada tiket seperti itu,,, dikira penumpang bukan manusia, bisa di taro sembarangan,,, (dumelan asli)
3. udah tau gitu kenapa kita masih aja beli ya tu tket (doweeeeng)

Sunday, January 16, 2011

RAINBOW

Rainbow
Entah kenapa nama ini terpilih, prosesnya pun saya tak tahu, namun nama ini sering kami gunakan sebagai panggilan untuk kami berkumpul,,,,

Rainbow, pelangi,,, menggambarkan beraneka ragam warna nan indah bersatu membentuk setengah lingkaran dilangit yang sebelumnya telah mengguyurkan hujan,,,
Yaps,, pelangi selalu mucul kalo ada hujan, yang kemudian air hujan yang menggenang tersinari matahari dan mendispersikan cahayanya dengan warna warni indah melengkung di langit,,,

Berarti lengkungan warna warni itu haruslah muncul kalau ada air hujankan????
Nampaknya bila dilihat dari filosofi kata itu, baru aku menyadari begitu cocoknya sifatnya dengan kami,,, 9 orang sahabat, entah mengapa waktu itu nama rainbow yang dipakai, tapi setelah kejadian itu,, aku baru mengerti,,,

Ceritanya kami sudah lama tak melakukan kegiatan bersama, bertemupun jarang semenjak kami semua lulus kuliah, masing-masing dari kami sibuk dengan agendanya, kuliah, kerja dan bahkan ada yang yang kembali ke kota tercinta. Oleh karena itu, beberapa dari kami mengusulkan untuk melakukan perjalanan bersama sekalian temu kangen,, komunikasi kami lakukan di fesbuk, mengingat fesbuk teruji lebih efektif ketimbang sms *fesbukers semua soalnya* dan tanggalpun di tentukan dengan agenda bermain di pantai dan bermalam dirumahku.

Hari H semakin dekat, tapi respon difesbuk nampak tak seramai yang diperkirakan, rata-rata semua menyanggupi meski belum semua, kekacauan mulai terjadi ketika salah satu dari pemberi usul menyatakan ketidaksediaan, disusul dengan seseorang dari luar kota juga membatalkan datang ke bandung,,, sehingga saya dan partner memutuskan untuk pending acara vacation kita untuk waktu yang tidak ditentukan

Akan tetapi keesokan harinya ku dapati sodariku yang kemarin membatalkan akan hadir menganulir smsnya dan, mulailah ku bingung,, tetapi ku berfikir, karena beliau dah jauh-jauh datang ke bandung kan sayang saja kalau kesempatan ini tidak kita gunakan,,, ku buat keputusan cepat dengan melanjutkan rencana kita semula, ku langsung jarkom mereka menunggu respon dan makinlah kacau, karena rekan2 yg lain yang awalnya bisa hadir tanggung merubah rencana mereka dan waaaah kacau,, ku makin bingung,,, tapi mereka nampaknya berfikiran sama denganku dengan susah payah mengusahakan diri supaya rencana kami bisa terlaksana, dan pada akhirnya hanya seorang saja yang memang pada awalnya yang tidak bisa hadir,,,, pfiuh,,,, beres.

Tapi ternyata belum sodara-sodara,,,,

Keesokan harinya merupakan rencana yang disepakati mereka untuk berangkat dari bandung menuju garut *my lovely hometown*, aku sudah dirumah duluan menunggu mereka,,,
Kutunggu kabar dari pagi mengenai bagaimana dan kapan mereka akan mulai berangkat,,, sampai sore belum menemukan kejelasan, mulai deh perasaan ga enak muncul,, adaapakah gerangan yang terjadi di sana?

Ku sms hesty, yang memang sudah standby dari siang, diapun merasakan kegalauan yang sama, eh bahkan lebih, karena sodari2nya yang ditunggu tak kunjung datang malah ada yang tak bisa dihubungi sama sekali*eh eh siapa dia?* dan nampaknya ada beberapa komunikasi tidak lancar yang menyebabkan seseorang yang mungkin juga menunggu kabar teknnis keberangkatan tidak mendapatkan infonya *siapalgitu?* sampai dia menunggu dan akhirnya kesal *hampir membatalkan niatnya untuk pergi* #kondisikacaudanakugalau
Ku sms dia yang tak bisa diihubungi, eh ga bisa, di tepon eh ga nyambuung, feelingku berkata ni anak kg bawa casan unutk hapenya yang memang sangat haus akan listrik sampai akhirnya mati dan tidak bisa dihubungi *acapkalisepertiitu -_-‘’ padahal pada saat itu kita semua harap-harap cemas menunggu kabar darinya, jadikah dia ikut, ataukah bagaimana, ataukan apa?

Singkat cerita rombongan pertama memutuskan untuk pergi duluan tanpa menunggu kabar dari sang ukhti yang sulit dihubungi,,, tapi setelah mereka pergi,, akhirnya ada kabar dari sang ukhti ini, ternyata sedang bersama sohibku, dan dengan polosnya dia berkata baru akan berangkat kegarut sendirian padahal waktu itu waktu menunjukkan jam setengah tujuh malam,,, beuuuuuuhhhhh *ukhtikitayangsatuini* untunglah ada ncuy yang bersedia menemani jadilah dia berangkat berdua,, dan tahukah saudara-saudara,, mereka berdua baru naik bus menuju garut jam setengah Sembilan,,, #padahaljammalembuat akhwat aja jam6, ckckckckc#

Dan pada akhirnya semua pelangi itu bisa bertemu dan memuncahkan semua perasaan pas pukul 10 malam (padahal rencana sampai sore),,, sehingga esok paginya bisa memancarkan cahayanya dipantai santolo garut nan indah,,,

Itulah sepenggal kisah pelangi yang memang harus melewati hujan dulu untuk bertemu, sebagian hal yg kita rencanakan jarang terjadi dengan mulus, selalu saja ada hambatan, selalu saja harus ada’’hujan’’, dan ini baru kusadari pas kejadian ini,, ini adalah segelintir cerita kami, ada banyak cerita lain,, hujan hujan lain dan tentu saja pelangi-pelangi lain yang membuat ikatan kita semakin indah.



rainbow

sandaran hati

Yakinkah ku berdiri di hampa tanpa tepi
Bolehkah aku mendengarMu
Terkubur dalam emosi, tak bisa bersembunyi, aku dan nafasku merindukaMu
Terpuruk ku disini, teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti Kau menemani
Dalam hidupku, kesendirianku
Teringat ku teringat pada janjiMu ku terikat,
Hanya sekejap ku berdiri kulakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti jika Kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran sandaran hati
Inikah yang Kau mau
Benarakah ini jalanMu, hanyalah Engkau yang ku tuju
Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku,
Aku hilang arah tanpa hadirMu, dalam gelapnya, malam hariku,,,,
Teringat ku teringat pada janjiMU ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hati
Perduli ku perduli siang dan malam yg berganti,, sedihku ini tak ada arti
Jika Kau lah sandaran hati…..

Dari dulu sangat suka lagu ini, pertama mendengar langsung menancap di hati, entah letto menulis lirik seperti ini di tuju untuk siapa, tapi interpretasi saya langsung menuju pada Allah ketika mendengar isi lirik ini,, Kaulah sandaran hatiku Rabb,,,