waktu berlalu,,,
peristiwa demi peristiwa dilewati
sampai tiba pada saat harus kehilangan
setiap kita hidup sejatinya hanya dititipi
akan tetapi rasa perih kehilangan tetap terasa
meski sadar setiap jiwa yang membersamai hanyalah sementara
hanya titipan,, pun jiwa ini
penyesalan demi penyesalan buah dari kebodohan
sedikit yang terambil hikmah
lebih banyak yang terbuang dan berulang
sampai pada satu masa diri ini merasa begitu dungu
tak sanggup lagi berjalan dan melewati setiap tanjakan yang makin terjal
entah,,,,
saya rindu setengah mati pada putriku yang sudah tiada
saya pun takut takbisa menjaga dua putriku yang lain
bagaimana si bodoh ini mampu menopang mereka berdua
membawa diri saja sempoyongan...
No comments:
Post a Comment