aku dan kakak laki2 ku,,,

Malam ini aku mendapati dua saudariku menangis , dengan penyebab yang sama, cemburu pada saudaranya, cemburu takut kehilangan, cemburu takut tersaingi dengan kehadiran ‘orang baru’.
Hmm lucu kedengarannya memang,, tapi aku juga pernah ngalamin hal serupa, kejadiannya ketika aku masih sma,,,
kami 7 bersaudara, tapi yang masih dirumah cuma aku dan kakak laki2ku, soalnya yang lain sudah pada berkeluarga, otomatis semua hal ku habiskan bersamanya, diskusi, curhat, bercanda, semua sama-sama, hal ini yang membuat kita dekat satu sama lain. Sampai suatu saat ada orang ketiga yang mengusik keharmonisan kita berdua, kakaku punya pacar, aku geram segeramgeramnya, padahal kan dia kakak ku bukan pacar, tapi ketakutan kehilangan semakin merajalela, imbasnya aku selalu membenci setiap perempuan yang dikabarkan dekat denganya.
Akhirnya sampai pada suatu masa, kakaku harus menikah, tapi aku masih belum bisa menerima keadaan kalo dia harus pergi. Keadaanku hancur bak kekasih ditinggal pergi pujaan hatinya karena penghianatan cinta (haha lebay pisan), malam sebelum pernikahan, semua orang bergembira , tertawa ceria, berkumpul bersama keluarga, kecuali aku,, nampaknya hanya aku yang merintih kesakitan, menahan amarah, mengurung diri dalam kamar, mengkamuflase suara tangisan dengan show me the mening of being lonelynya BSB yang semakin menambah pilu hati ini. Hampir semalaman aku menangis, tanpa ada orang yang tau, tapi nampaknya dia menyadarai kejanggalan ku.
Pagi harinya semua orang bersiap, sibuk berdandan dan menata diri, merapihkan kebaya nya, hmmm sedangkan aku masih memikirkan bagaimana caranya supaya terhindar dari akad yang mengiris sembilu, tadinya mau kabur, tapi nyali menciut, ku takut bapak marah, dan akhirnya kuputuskan untuk ikut menghadiri acara akad pernikahan itu.
Ku keluar kamar dengan mata bengkak bekas nangis semalaman bagai mata petinju yang kena hantaman lawannya, kakakku bertanya kenapa dengan mataku, ku jawab dengan sedikit jawaban janggal, gara2 keabnyakan tidur,, tapi dia Nampak tdk percaya bgt saja,,,
Dan rombongan keluarga kami pun pergi mnuju rumah sang mempelai perempuan, pfiuuh ku kira hal ini tak akan sanggup ku saksikan, dia berakad dengan wanita itu, dan hatiku masih belum bisa ikhlas menerimanya, diantara hingar bingarnya pesta walimahan aku bagai seorang yang baru saja di tinggal mati keluarganya, berduka, bahkan ketika sesi foto keluarga tak sanggup ku menyunggingkan se milimeter pun senyum palsuku ( padahal aku penganut paham bagaimanapun keadaannya kalo foto musti bagus, kecuali hari itu), sampai saat sekarang aku masih bisa melihat wajah BIMOLI itu di foto keluargaku (hal ini amat sangat kusesali di kemudian hari, untung ga di pajang,,)
Dan akhirnya ku melepas dia pergi bersama wanita pilihannya, sempat dia mengirim sebuah pesan singkat,,, jangan khawatir, aku kan tetap sayang kamu, kalo ada apa2 bicara aja,,,, OMG sms itu membuat hatiku benar2 meleleh,,, benar2 nampaknya dia akan pergi jauuuuuuh, hiks, hiks,hiks,
Dan kini aku tlah dewasa,,, hahahaha kayaknya sih, sudah mulai terbiasa hidup tanpanya, dia sudah bahagia bersama istri dan anak2nya, sekarang dah punya dua anak perempuan yang manis2, ga jauh lah dari tantenya,, heuheuehu,,,malah kalo aku pulang ke rumah, ga langsung pulang ke rumah bapak, tapi selalu kusempatkan nginep di rumahnya, malah ku merasa rumahnya lebih nyaman hehehe.
Kalo inget tingkahku dulu, hmm cuma bisa nyengir kuda, yaaa, ku mulai membiasakan diri hidup sendiri, walaupun kakak2ku tetap komitmen untuk menjagaku, tapi ku sadar mereka punya kehidupan masing2 yang harus di urus, aku ga mau menambah beban hidup mereka, tapi ku salut mereka masih bisa menyisakakn kasih sayangnya untukku,,,,(ratapan anak bungsu,,,hehehe )