Saturday, January 28, 2012

musuh itu bernama ROKOK


Rokok, mungkin benda ini sudah tidak asing lagi bagi saya bahkan sejak masih dalam kandungan,, yups,, karena ibu saya seorang perokok berat, bahkan ketika beliau mengandung pun tak kuasa dia berhenti menahan rasa ingin merokoknya tanpa berfikir panjang tentang nasib sang bayi. Ayahpun juga sudah sejak lama menjadi sahabat bagi salah satu benda yang paling saya benci ini

Ketika saya berumur 12 tahun ibu saya meninggal, paru-parunya sudah tak bisa digunakan lagi, ya tentu saja karena rokok yang senantiasa dia hisap dari dulu. ingat kisah waktu kecil, saya sudah mencoba mengingatkan bahaya merokok pada ibu, sampai suatu hari saya mengerjai beliau agar kapok dengan rokok, ini jangan dicoba, karena lumayan berbahaya, karena waktu itu juga saya contoh hal ini dari acara tivi untuk mengerjai orang, saya masukkan biji korek api kedalam rokok, jadi ketika rokok tersebut dinyalakan, maka akan tersembur api, ibu pernah terjebak sekali, Alhamdulillah tidak terjadi hal yang buruk, hanya kaget saja, tapi ternyata gagal untuk membuat ibu kapok merokok. Sampai akhirnya penyakit paru-paru telah menjadi jalan beliau pergi meninggalkan kami,,, kini Ayahkupn mengalami keluhan akibat rokok ini, jantung beliau bermasalah, kedua adik bapakpun  meninggal karena serangan jantung dan mereka perokok.

Hari ini saya melihat video ulasan tentang rokok, sungguh membuat saya semakin membenci benda ini,  mungkin kamu juga bisa nonton dan sebarkan, di link

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=DiyWK3fzTpA


Video ini membahas masalah rokok, mulai dari awal kejayaan rokok di amerika serikat, sampai akhirnya hampir tidak bisa ditemukan lagi iklan rokok dinegara adidaya tersebut, karena peraturan pemerintah mereka mengenai rokkok sangat ketat.  karena inilah sang pengusaha rokko mencari pasar lain yang lebih potensial, pasar yang masih bisa dibodohi, dan salah satunya Negara kita Indonesia.

 latar belakang mereka membuat video ini salahsatunya karena tersebarnya video anak balita berumur 2 tahun yang sudah menjadi perokok dan bisa menghabiskan 2 bungkus rokok dalam sehari. Hal ini menggeparkan dunia, dan mebuka mata kita semua tentang sudah seberapa hebatnya rokok telah menguasai Negara ini.
orang-orang  itu selalu berkilah, dengan menyelamatkan industry rokok, sama dengan menyelamatkan jutaan orang yang bergerak dibidang ini, tapi mereka  lupa atau pura-pura lupa bahwa akibat nya  lebih mengerikan

Di Indonesia seorang yang berpenghasilan kecilpun masih menyisihkan uangnya untung membeli sebungkus rokok, tak terbayang kalau setiap uang yang mereka bakar  digunakan untuk tabungan pendidikan anak-anak mereka, peraturan pemerintahpun sungguh tidak mendukung kearah ini, undang-undang yang masih sangat minim mengenai pembatasan rokok menjadi surge bagi para pelaku industry rokok untk semakin mengepakkan sayapnya disini, tenntusaja karena mereka sangat memahami bahwa dengan pajak yang mereka bisa beri cukup bisa membuat Negara tak berkutik. 

Hal ini memang sangat mengerikan dan tak bisa dibiarkan, meski sulit, tapi kita bisa memperbaikinya, mulailah dari diri sendiri,  coba untuk jauhi benda ini jika anda sudah terlanjur suka, jika belum jangan pernah anda coba, jika orang yang anda sayangi adalah perokok, lindung mereka, bantu mereka unruk berhenti merokok, dan mari kita beramai-ramai membuat industry ini bangkrut kalang kabut,,

SAVE OUR GENERATION, SAVE OUR NATION!!!



3 comments:

  1. akang lahir di keluarga besar perokok.. pertama bisa ngerokok justru amat telat, waktu semester 5 kuliah..(sebelumnya gak ngerokok sama sekali) itu juga gak diniatin jadi perokok.. eh.. terjadilah.. berat emang kalo udah kena rokok, susah berentinya.. meski banyak baca seperti yang di sini.bukannya gak hargain ya.

    tekad kuat gak bisa menentang ketentuan fil azali.. (mungkin ini akan dibilang ngeles, tapi hakikatnya demikian, sebagaimana kematian bukan disebabkan apa pun selain Sang Musabbib)

    buat yang belum kenal rokok, emang bagus jangan pernah coba. beneran.

    ReplyDelete
  2. hehe iya om, kakak tertua saya juga ngeles nya pake itu,,, jadi masih ngerokok sampe sekarang, cuma saya respect sama perokok yang sangat menghargai non perokok dg tidak merokok ditempat umum,,, salah satu cara bermuamalah kan ya om,, tidak dzolim dg bagi2 asap rokok,,, full time muslim nya,, #peace love n gaul getoh

    ReplyDelete
    Replies
    1. hu uh.. alhamdulillah selalu merokok di tempat sewajarnya.. sebab dulunya ane juga bukan perokok :D

      *peace, love, n gaul juga getoh :D

      Delete