pagi hari pertama selama bulan ramadhan saya bisa ada dikosan, karena sebelumnya ngerodi, pergi abis subuh terus :'(
ceritanya bolos ah, mata sepet gak nahan ngantuk gegara itikaf semalem (pamer deh)
niat mau tidur, kok malah gak bisa merem juga? wal hasil nyalain laptop, ngubek-ngubek tullisan yang dulu-dulu dan kubaca-baca lagi, ada yg udah di post ada juga yg masih ngedraft, tapi ada juga sengaja tak dipost dengan alasan too private ;p
tapi ada diantara satu tulisan itu yang kuputuskan untuk dipajang aja disini,,, judulnya cukup manis "Teruntuk saudariku tercinta", jika dilihat dari tanggal file nya, dibuat tanggal 10 november 2010,, wohoo hampir 3 tahun yang lalu, tapi isinya masih mewakili sampai sekarang, untuk setiap pribadi yang menjadi bagian hidup saya saat itu dan sampai saat ini,,, saya persembahkan untuk kalian semua :')
Teruntuk saudariku tercinta
Disini
kita pernah bertemu
Mencari
warna seindah pelangi
Ketika
kau hulurkan tanganmu
Membawaku
ke daerah yang baru
Dan
kini hidupku ceria
(brothers’
Untukmu Teman’)
Mungkin sebait syair tadi adalah merupakan syair yang mewakili
apa yang kurasakan. Ketika hati kering akan oase keimanan, ketika jiwa mendamba
suatu tali persaudaraan, pembinaan
memberikan apa yang kuinginkan, dan bersama kalian aku mendapatkannya.
Disini baru kau rasakan indahnya merajut tali persaudaraan,
tali yang terjalin karena keimanan, dan takkan lekang oleh zaman. Keimanan
telah benar-benar mengikat hati para hamba-hambaNya dalam kasih sayang yang
menggetarkan. suatu ikatan yang bukan lagi ikatan-ikatan semu karena darah, ras
atau warna kulit.
” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih
kelak Ar-rahman akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang”
(Maryam,96).
Terima kasih ukh, terima kasih untuk kebersamaannya, terima
kasih untuk nasihat-nasihatnya, terimakasih telah menjadi bagian terindahku
dalam pencarian arti hidup ini. Terima kasih atas semua hal indah yang kita
lalui bersama, semoga Allah mempertemukan kita kembali di jannahnya.
Aku mencintaimu karena Allah….
mencintai oranglain karena Allah memang selalu tulus. entah bagaimanapun, takkan pernah ada yang sakit hati.
ReplyDelete